Assalamu'alaikum wr.wb.
Oke lurr..😂 kembali lagi sama gw. Kali ini gw mau berbagi kisah PEMAAF DAN LAPANG DADA yang insya Allah bisa kita ambil positifnya
Mudah memaafkan, penyayang terhadap sesama muslim dan lapang dada terhadap kesalahan orang merupakan amal shaleh yang sangat dianjurkan dalam islam. "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan perbuatan baik, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh" (QS 7:199). Kisah ini dari Anas bin Malik, berikut kisahnya
Suatu ketika Anas bin Malik berjalan dengan Rasulullah SAW. Ketika itu, datanglah seorang Arab badui dari arah belakang. Dengan serta-merta ia menarik jubah najraani yang dikenakan Rasulullah SAW. Anas barkata, "Aku memandang leher Rasulullah dan melihat bahwa jubah itu telah meninggalkan bekas merah di sana karena kerasnya tarikan. Orang badui itu kemudian berkata, 'Wahai Muhammad, beri aku sebagian dari kekayaan Allah yang ada di tanganmu'. Rasul kemudian menolah kepadanya, dan tersenyum, lalu memerintahkan agar orang itu diberi uang".
Kisah ini menggambarkan betapa mulianya akhlak Rasulullah SAW. Beliau tidak pernah membalas keburukan orang dengan keburukan lagi. Saat dihina, beliau tidak marah atau sakit hati. Beliau justru mendoakan kebaikan.
Ternyata, yang membuat hidup kita tidak bahaagia adalah diri kita. Penyikapan yang buruk terhadap suatu adalah sumber penderitaan. Mirip orang yang makan keripik pedas. la menangis, marah, dan uring-uringan. Yang membuat ia menderita bukan keripiknya, lidahnya yang berpenyakit. Bagi orang yang tidak sariawan, keripik tersebut nikmat dan renyah.
Ada banyak hal yang membuat hidup kita tidak nyaman. Salahsatunya adalah kegemaran menyimpan memori buruk. Otak bisa dibaratkan wadah penyimpanan yang akan kotor ketika kita mengisinya dengan sampah. Pengalaman-pengalaman buruk seperti penghinaan, perlakukan cemoohan, ketersinggungan, kegagalan, dan lainnya adalah "sampah" yang barpotensi mengotori pikiran. Semakin sering kita menyimpan memori buruk di otak, semakin negatif sikap dan perilaku kita.
Karena itu, satu syarat agar hidup kita bahagia adalah membersihkan kepala dari "sampah-sampah" busuk Bagaimana caranya?
1. Selalu berusaha mengingat kebaikan orang
Saat orang lain menyakiti kita, carilah seribu satu alasan agar kita tidak benci. Ingatlah selalu kebaikannya. Jangan sampai kita mengabaikan seribu kebaikan orang, hanya karena satu keburukan yang boleh jadi tidak sengaja ia lakukan
2. Segera lupakan semua perlakuan buruk orang lain
Ibaratnya, kalau tinta mengotori muka, maka tindakan yang bijak adalah segera membersihkannya, bukan membiarkannya atau menunjukkannya pada yang lain. Demikian pula saat orang lain berlaku buruk pada kita, menghina misalnya, alangkah bijak bila kita segera menghapusnya, bukan memendamnya, atau menunjukkanya pada banyak orang.
Jika orang berbuat baik pada kita, ukirlah diatas batu; jika orang berbuat menyakiti kita, ukirlah diatas pasir"Begitulah kira-kira peribahasa yang dapat kita ambil, selanjutnya yaitu
3. Menyadari bahwa kita sendiri juga sering berlaku buruk terhadap diri sendiri atau orang lain
Kita diciptakan Allah sebagai makhluk yang punya kecenderungan berbuat baik dan buruk. Allah berfirmanفَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰٮهَا
"maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,"
(QS. Asy-Syams 91: Ayat 8)
4. Mohonlah kepada Allah SWT agar diberi hati yang lapang dan pikiran yang jernih
Ada doa dalam Al-Quran yang dipanjatkan Nabi Musa As. dan sebaiknya selalu kita panjatkan
﴾قَالَ رَبِّ اشۡرَحۡ لِىۡ صَدۡرِىْ ۙ ﴿۲۵﴾ وَيَسِّرۡ لِىۡۤ اَمۡرِىْ ۙ ﴿۲۶﴾ وَاحۡلُلۡ عُقۡدَةً مِّنۡ لِّسَانِیْ ۙ ﴿۲۷﴾ يَفۡقَهُوۡا قَوۡلِیْ ﴿۲۸
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku" (QS Thaahaa 20:25-28)
comment 0 Comments
more_vert